My dear Dark Prince …
Pernahkah menghitung hari-hari kebersamaan yang terbagi selama ini?
Pernahkah menoleh kebelakang dan melihat tapak kaki yang sudah kita bubuhkan sepanjang perjalanan kita?
Pernahkah terpikirkan bahwa semua keindahan yang terpapar harus berakhir sebelum kita sempat mengenang?
Pernahkah terbayangkan kalau kepedihan harus menjadi kesudahannya?
Kita tidak diberi kesempatan untuk memilih Dark …
Takdir lah yang memanggil kita lebih dahulu …
dan akhirnya menorehkan tajam taringnya pada setiap sendi harap yang kita punya
Berdosakah jika aku memilih mimpiku tegak berdiri diatas segala yang takdir tawarkan?
Bersalahkah aku jika aku berpura-pura buta, mengeraskan hatiku dan menulikan telingaku, agar takdir melewatiku?
Apakah aku punya cukup keberanian untuk lantang bersuara dan teriakkan apa mauku?
Namun sayang Dark …
Ternyata sekali lagi aku hanya bisa menyerah .. mengalah dan tertunduk pasrah,
Ketika dengan perihnya ia datang memotong habis semua jalinan mimpi yang kita punya, dan menggantinya dengan jutaan rasa hampa ….
Dark …
Percayakah bila aku katakan bahwa masih akan ada tempat yang tersisa untukmu berdiam disana, di dasar jiwa yang telah terbuahi?
Pernahkah menghitung hari-hari kebersamaan yang terbagi selama ini?
Pernahkah menoleh kebelakang dan melihat tapak kaki yang sudah kita bubuhkan sepanjang perjalanan kita?
Pernahkah terpikirkan bahwa semua keindahan yang terpapar harus berakhir sebelum kita sempat mengenang?
Pernahkah terbayangkan kalau kepedihan harus menjadi kesudahannya?
Kita tidak diberi kesempatan untuk memilih Dark …
Takdir lah yang memanggil kita lebih dahulu …
dan akhirnya menorehkan tajam taringnya pada setiap sendi harap yang kita punya
Berdosakah jika aku memilih mimpiku tegak berdiri diatas segala yang takdir tawarkan?
Bersalahkah aku jika aku berpura-pura buta, mengeraskan hatiku dan menulikan telingaku, agar takdir melewatiku?
Apakah aku punya cukup keberanian untuk lantang bersuara dan teriakkan apa mauku?
Namun sayang Dark …
Ternyata sekali lagi aku hanya bisa menyerah .. mengalah dan tertunduk pasrah,
Ketika dengan perihnya ia datang memotong habis semua jalinan mimpi yang kita punya, dan menggantinya dengan jutaan rasa hampa ….
Dark …
Percayakah bila aku katakan bahwa masih akan ada tempat yang tersisa untukmu berdiam disana, di dasar jiwa yang telah terbuahi?
(I Gusti Ngurah Kadek Oka - for the sake of 03.02.07)
No comments:
Post a Comment