You'll Know Me As...

My photo
Jakarta, Indonesia
Founder of @ProjekMimpi - a reality book and workshop project. Founder of @LenteraMahadaya - a non profit organization for Muallaf / Muslim convert Proud owner of Love Actually Planner @LA_Planner + @Lady Mosh Invaders [Rockin' clothing line for hijabers] @LadyMoshInvader - Twinkle Twinkle(band) Manager @thetwinkstars. Media / Promotion Manager of @KitchenDeath gothic band Jakarta - a rebel. a lover. a dreamer. a believer. a fighter. lately a muallaf. loves writing fiksimini and blogging. an ordinary someone with XTRAordinary dreams. a proud SINGLE mother of one adorable metalhead son \m/ .that i can be a bitch most of the times [err in a positive way I suppose?] .hopelessly romantic ordinary woman - LOOKING FOR that special someone to fill in the 'gap' and help making me whole; again -

My Blah..Blah...Blah...

Tuesday, August 16, 2011

SEBUAH ODE TERUNTUK PELANGI

Terseok-seok langkah kaki menapak …. Meraba dalam remang malam, menyusuri penggalan jejak yang tertinggal … Hanya ada diam tersisa….keheningan mendekap sukma yang lelah berkelana …

"Sudah matikah jiwaku? Mengapa hanya ada kebekuan yang terasa?" "Bukankah di dalam hening seharusnya ada damai bertahta?"

Selangkah lagi PERI ini mencoba melawan KELAM … Tidak lagi dihiraukannya goresan pedih yang tertancap di pori-pori … Hanya ada satu yang ia cari …. sebelum cahaya dalam jiwa ini redup, pergi dan lalu mati …

Gundukan tanah merah basah terhampar, Peri Kelam terduduk dalam diam, membauinya dan tertawa,

"AH, aku selalu suka hujan….aku suka sensasinya … aku suka rinainya yang menghapus gersang …. Aku selalu suka hujan, karena ada setitik tawa yang hinggap setelah gemuruh menyergap " "dan aku suka pelangi yang hadir setelah hujan menyingkir"

"Andai saja hidup ini bisa seindah untaian pelangi…"

Sekejap Peri Kelam terhenyak, matanya mengerjap-ngerjap… Dipicingkan matanya seolah tidak percaya apa yang baru terbaca dari balik kelopak matanya ….

"Hei! itu pelangiku!"

Peri Kelam ini tersipu …. Ada segores senyum yang tergambar setelah sekian lama kelu bibirnya … Mendung perlahan menepi, memberikan tempatnya untuk matahari … Langit kini kembali berwarna….tidak lagi hitam, sehitam jiwa Peri yang dulu teraniaya ..

"Hei! Kutemukan lagi tempatku berdiri sekarang! Aku tahu kemana harus berjalan tanpa harus merasa timpang!"

"Terima kasih pelangiku …. karena telah mengajarkan aku, untuk bertahan dalam belantara kelam kehidupan……karena aku tahu sekarang, terang selalu datang selepas badai menghantam!"

(teruntuk pelangiku dalam hidup :Ezra: yang memberi lagi arti bagi PERI KELAM dalam pencarian ini …, mama loves you so!)

DICARI : RUMAH, BUKAN TEMPAT SINGGAH!

Rumah,
Seharusnya menjadi tempat dimana hati berpaut dan kasih bertutur …
Bukannya kawah candradimuka atau pembantaian jiwa!
Bukan tempat dimana angkara bertahta dan meninggalkan kesumat di dada!

Rumah seharusnya bukan NERAKA!
Yang membuat batin terpenjara dan meronta mengiba!
"BEBASKAN…..LEPASKAN……!!!!!"

Rumah bukan tempat penjagalan!
Bukan pula tempat perbudakan!
Bukan tempat raga dianiaya dan dihancurkan sampai ke sumsumnya!

"Belum cukup puaskah kau tikam aku dengan belatimu, merobek setiap sendi-sendiku?! Mengoyak setiap inci nadiku?!"
"Belum puaskah kau hujam aku dengan tatapanmu?! Hakimi aku dengan penilaiannmu?! Telanjangi aku dengan kata-katamu?!"

Rumah seharusnya bukan tempat Penghambaan! Pengucilan! Pengerdilan arti!
"Banyak orang rela mati demi harga diri! Dan aku tidak akan tinggal diam menunggu harga diriku yang tersisa terusik dan lalu mati!"

Masih adakah tempat yang layak disebut RUMAH untuk jiwa terhilang yang rindu untuk pulang?!!
Peri Kelam ini hanya punya TEMPAT SINGGAH, dan bukannya RUMAH!

(betapa merindunya aku akan hadirnya rumah, dalam arti sesungguhnya)

SETITIK DEBU ITU DIPANGGIL: MANUSIA

Begitu kecilnya manusia dihadapan wajah kematian
Begitu rapuhnya IA dihadapan kekuatan besar yang dipanggilnya TUHAN

Tersadar sudah IA dari tidur lelap yang meniadakan kebesaran SANG PENGUASA
Ketika IA bertemu muka dengan kecaman maut yang nyaris mencengkeram,
terpukullah sudah rasa keangkuhan yang selama ini dibangga-banggakannya

Leleh sudah kebekuannya …
Tumpul sudah taringnya …
Mati sudah kedurhakaannya …

Terbuka sudah bibir yang selama ini terkatup rapat
kala IA teriakkan asma TUHAN dari sela kerongkongannya,

"TUHAN, aku takut …"

*sebuah catatan tentang insiden perjalanan udara medio 2010*

ANTARA AKU, KAU DAN CINTA BUTA

Sst....,
Jangan bilang siapa-siapa...
Apa yang kita punya biarkan saja tetap jadi sandiwara,
Disaat tirai tertutup dan tidak ada yang tahu,
Mari kita lalu berlaku tak tahu malu dan berbuat tabu
Toh tidak ada yang perduli, karena mereka asyik dengan dunia mereka sendiri

Sst...,
Tahukah kau bahwa dinding pun tidak bisa menyimpan rahasia?
Ada-ada saja yang sampai ke telinga mereka
Walau sudah dengan rapi kita berencana
Ah, nampaknya percuma saja kita berperkara karena sudah gemas aku dibuatnya

Well,
Hapus saja air mata,
Tidak ada lagi yang lebih terluka selain keluarga tercinta
Yang mengharap setiap bagian diri kita adalah milik mereka
Biar tersimpan saja di benak maya Bahwa kita pernah merajut cinta, meski kata orang: buta!

selingkuh = kebutuhan? atau pembenaran?

PELANGIKU, PERI KELAM INI TIDAK PERGI; HANYA SEJENAK MENEPI

Tidak semudah itu PERI KELAM ini beranjak pergi,
Mengabaikan semua yang sudah tertoreh di benak si PEMIMPI,
Mengacuhkan apa yang mengalir menembusi darah dan urat nadi …
Tidak secepat itu PERI KELAM ini menyangkal diri,
Dan meniadakan kehangatan yang selama ini melingkupi mata hati …

Masih ada sinarmu disini, PELANGIKU …
Masih terjaga tempatmu di ruang tak berpenghuni yang menunggu TUANNYA kembali …
Masih ada untaian benang merah ketulusan yang terajut di kisi-kisi nurani,
Dan masih ada pengharapan yang akan termanifestasikan dalam nyata ketika kilaumu menghiasi kembali ufuk maya …

PERI KELAM ini masih tetap terjaga menunggu pelita yang akan membawanya pulang kedalam pelukan PELANGI,
Sekejap pun tidak pernah ada hasrat untuk menistakan semua tulus yang terbagi,
Karena hanya SANG PELANGI lah yang memampukan PERI KELAM ini tegak berdiri dalam pusaran aniaya tanpa batas

"AMPUNI sakitku, PELANGIKU …. AMPUNI ketidakberdayaanku … CINTAI masa laluku dan BUAHI masa depanku" Utuhkan PERI KELAM ini kembali, PELANGIKU …
Karena esok tidak akan pernah punya arti, tanpa PELANGI yang cerahkan hari ….

*sebuah ode untuk waktu yang berlalu*

KESENDIRIAN : SEBUAH PILIHAN ATAU KARENA KEADAAN?

Ada kalanya kesendirian itu meneduhkan
Ada kalanya kesendirian adalah suatu pilihan, atau bahkan pelarian
Ada juga kesendirian yang dibuahkan oleh keadaan

Malam ini Pengembara Jiwa ini sedang tidak ingin sendiri ….
Lelah sudah hanya berteman harap yang sayangnya hanya sejauh mimpi

Raga ini inginkan seseorang untuk berbagi,
Tempat muntahkan semua rasa yang menggerogoti isi kepala

Jiwa ini rindukan hati untuk berlambuh,
Tempat menambatkan segala asa yang inginnya menjadi nyata

Harus sejauh mana kaki ini harus menapak?
Berapa lama lagi harus melangkah dalam kegelapan dan meraba dalam keraguan?
Kemana perginya pelita yang dulu sempat menjadi penerang jiwa?

Mengapa seakan jalan ini tak berujung, dan semakin menyeretku kedalam penantian panjang akan arah dan tujuan? Kemana Pengembara ini harus mengakhiri pencariannya?

Wahai Pemilik Kehidupan,
Jangan biarkan Pengembara ini kembali tersesat dalam rasa kehilangan yang mematikan
Dan jangan biarkan rasa sakit menjadi kesudahannya ….

Awal, akhir …
Tawa, tangis …
Cinta, benci …
Isi, kosong …
Benar, salah …
Banyak pergulatan, pertentangan, penyangkalan dan berakhir dengan penyesalan …


























Andai waktu bisa terulang,
Ingin rasanya menghapus semua kebodohan, dan menggantinya dengan kebijaksanaan
Dan jika saja tangan ini mampu,
ingin rasanya menorehkan kembali warna putih diatas kanvas kehidupan yang kini suram warnanya ..
"… Hitam, samar dan berbayang …"

Kadangkala seorang pengembara kehidupan juga lelah hidup dalam kesendirian
Muak dengan segala ketiadaan
Jenuh dengan segala yang terasakan
Tersakiti oleh keadaan, melenguh dalam keterkoyakan dan terhempas dalam kehampaan

Sang waktu terus bergulir,
Seakan tidak memberi kesempatan kepada sang pengembara untuk sejenak menyingkir
Dan membiarkan waktu sejenak berhenti berdetak

Dunia pengembara ini hanya penuh dengan segala ‘persinggahan’,
tanpa ada satu tempat pasti untuk berpijak untuk mulai merangkai masa depan …

Sungguh sayang … 

TERHISAP LUKA LAMA [Masa Lalu Biar Saja Jadi Abu!]

Perih ini masih menganga rupanya …
Setan dalam jiwa masih terjaga
Menunggu pintu terbuka, coba runtuhkan asa yang tersisa …..
Belenggunya masih membebat, menahan langkah yang ingin merangsek menjauh

Kadang lelah datang menyergap,
Mencoba berserah pada dera yang mencabik rasa.
Bersandar pada himpitan trauma yang melenakan
Dan memaksa hati untuk berkata "YA" pada keadaan …

Hah!
Dia ingin aku kembali limbung!
Timpang dan hilang keseimbangan!
Terkorek sudah nanah yang teronggok di batas sadar,
Terisi sudah benak kelam dengan kumpulan "apa, mengapa, dan kenapa harus saya?!"
Makin dalam….makin dalam….. dan semakin dalam …..

Dendam yang lama terkurung, bermanifestasi sudah…..
Menarikku kembali tenggelam ke pusaran luka yang terdalam …
Sampai kapan aku harus terjerat dalam gelombang kemurkaan?

Aku MEDUSA!
Yang menghancurkan semua yang tersentuh olehnya!
Kutuk adalah bagiannya!
dan Sesal adalah kesudahannya!

Tudung hitam naungi sesat benak yang mengembara …..
Mata nyalang mencari sebentuk cahaya
Berharap ada setitik nyata di antara berjuta yang maya ….

CINTAI CINTAKU, "DARK"






















Dark …,

Ada sepenggal ragu yang menyembul di balik auramu,
Ada sebentuk tanya yang kau selipkan pada kata yang kau urai,
Ada torehan luka masa lalu yang bermain di pelupuk matamu,
Dan ada ribuan kata ‘takut’ yang menggayut di benakmu ….

Dark …..,
Dengarkan Peri Kelam ini mengiba,
"Jatuhkan percayamu kepada hati yang memintamu ….
Cintai cintaku, dan benamkan dirimu dalam tulusku …."

Aku adalah satu yang nyata dari berjuta yang maya ….
Aku biarkan jiwaku untuk kau sentuh ….
Aku berikan mimpiku untuk kau jalani …..
Dan aku alirkan hasratku dalam setiap tarikan nafasmu ….

Aku tidak pernah jauh, Dark…
Sekalipun TIDAK!
Selalu ada hangatmu yang mendekap erat ragaku ketika aku terlelap …
Selalu ada sinarmu yang membawa aku berjalan dalam gelap …
Selalu ada bagian dari dirimu yang menggengam erat kesendirianku yang membuatku jauh dari kalap …

Hanya manusia BODOH yang berlari dari asanya sendiri,
Dan aku bukan si BODOH itu!

Aku memilih untuk mengarunginya dan bukannya pergi ….
Aku memilih untuk hidup didalamnya dan bukannya menguap dan lalu mati ….

Dark….,

Dengarkan Peri Kelam ini bertutur …,
"Jangan biarkan aku menangisi lagi perih yang pernah menyayat nadi…
Jangan biarkan lagi aku kehilangan ….
Jangan biarkan lagi aku padam dalam kemurkaan….
Jangan biarkan lagi aku meratapi sakit yang tak terperikan…."

Sampai kini, sampai nanti ….,
Peri Kelam ini menanti hingga saatnya raga ini bersanding dalam keABADIan
dengan kepingan jiwanya yang terhilang ….
Dan kepingan itu adalah dirimu, DARK!

Sekarang ………, Masihkah ragu dan takut itu bermain-main dibenakmu?

(Jangan pernah kau tanyakan rasa yang aku punya untukmu, Dark…karena tidak akan pernah ada cukup kata untuk melukiskan semua!)

KETIKA SI BANGSAT MENGUTUK CINTA

Untuk belajar percaya dan menyerahkan diri sepenuhnya adalah sebuah perjuangan…
Perjuangan melawan segala keraguan …

Perjuangan untuk menjawab tantangan
Dan melintasi segala onak yang menghadang

Tetapi ketika keberanian untuk berjuang itu datang,
Terkadang yang ada hanya kepahitan dari sebentuk rasa yang bernama CINTA …

"apakah kini cinta hanya sebuah bayang maya yang tak dapat tersentuh hadirnya?"
"ataukah kini banyak yang mengatasnamakan CINTA atas sebuah pembenaran dari kemunafikan?"

Well...,entahlah …

Ingin kumuntahkan segala amarah
G E R A H !!!!!
Segala kepedihan membuncah, mengisi penuh ruang2 kosong jiwa
Yang teronggok membusuk dan bernanah …

AKU LELAH …
Muak dengan segala kemunafikan..
Dimana ketulusan hanyalah sesuatu yang tak lagi nyata …

"CINTA??? sekarang sudah buram maknanya, dan samar batasnya"

{so, what does love mean to you, then?}

UNTUK JIWA-JIWA TERHILANG DI PERBATASAN

BERHENTI !!!!!

Jangan usik lagi malam-malamku!
Jangan datangi aku lagi dalam peraduanku!
Jangan kau genggam lagi sukmaku! Jangan kau setubuhi lagi ragaku!
Jangan paksa aku lagi berkelana dalam pekat duniamu!
Dan jangan lagi kau cari aku!

Bukan aku yang kalian mau!
Bukan aku yang kalian perlu!
Bukan aku yang bisa membebaskan kalian dari belenggu!
Dan bukan aku yang mampu membebat perih derita yang kalian rasa!

BERHENTI !!!!!

Jangan lagi tunjukkan luka-lukamu!
Sudah MUAK aku melihat genangan darah yang tertumpah!
Sudah GERAH aku merasakan perih aniaya yang kau bawa mati!
Sudah LELAH aku menjadi tempat persinggahanmu!
Sudah BOSAN aku menjadi perantara dunia yang terhilang antara kehidupan dan kematian!

Tidak cukupkah BELASAN TAHUN dalam kehidupanku kau gunakan untuk menebus pahit masa lalumu?
Dan kini kau PAKSA aku mengubah sejarah yang lalu demi memuaskan jiwamu yang tersesat?
Inikah BALAS DENDAM-mu, HAI JIWA-JIWA yang TERHILANG?!

Jiwaku juga sama tersesatnya seperti jiwamu!
Ragaku juga sama lelahnya seperti ragamu!
Hatiku juga sama hitamnya seperti hatimu!
Tapi TEMPATKU BUKAN LAGI TEMPATMU!

Sudah HABIS waktumu di dunia!
Sudah HABIS peranmu dalam panggung kehidupan tempatku berdiam!
Sudah HABIS pula kesabaranku!!!!
SUDAHI SEMUA !!!!!!
TOLONG SUDAHI SEMUA!!!!!

(Please SAVE ME…..I’m tired of seeing THE UNSEEN between the world of The Living and The Dead)

SEBOTOL VODKA, SELINTING GANJA dan BANGSAT {an athem of a long lost soul}

Sendiri duduk teronggok di pojok ruang hampa
Nanar menatap kilatan murka alam dari kisi-kisi jendela pada gelapnya malam
Peri malam ini berduka meratapi, rinainya yang basah tercurah hapus semua cerita

ahhh...
Hisapan demi hisapan sesakkan dada,
resapi penat yang hinggapi otak
Mencoba berontak dari perih yang mengikat

Tegukan demi tegukan basahi kerongkongan,
membawa imaji berkelana,
susuri perjalanan dalam kelam yang pernah terajut

BERHENTI!!!!
SUDAHI!!!!!

Jangan lagi PERKOSA benakku!
Jangan lagi GENGGAM hatiku!
Jangan lagi BELENGGU hasratku!
Jangan lagi kuasai BIRAHIKU!
 
BANGSAT ini mencoba tegak berdiri,
menghampiri mentari di ufuk maya
Mencoba lagi utuhkan keping demi keping HARGA DIRI yang sempat porak poranda
Mencoba arungi, dan bukannya lari …..

Apapun peranmu kini, jangan pernah pergi sebelum lakonmu usai ….
Karena perjalanan BANGSAT ini tidak akan pernah berhenti disini, sebelum ia menjadi MANUSIA kembali!!!!

[this isn't about committing sins, but this is all about finding myself back again]

ASA TERTUNDA : AKU MENANTIMU DISINI

Ah, sudah kau cerahkan kelam hari-hariku…
Sudah kau rangkaikan pelangi di atas mendung yang menggayutiku …
Sudah kau teteskan harap ke atas cawanku ….
Sudah kau hembuskan hidup kedalam setiap denyut nadiku ….
Sudah kau rajut pintalan mimpi ke dalam benakku …..
dan Sudah kau materaikan namamu di sudut hati ….

Sudah berapa lamakah kau sentuhkan hatimu disana?
Ku kecap setiap sensasi yang tercipta,
Ku nikmati setiap wacana yang terbagi,
Ku resapi setiap kata yang terurai,
Masih dari lubuk yang sama , Peri kelam ini mengiba dalam harap

Hei...,
Kuharap, ini bukanlah sekedar bagian dari roda takdir yang harus kita jalani.
Kuharap, ini bukanlah sekedar keliman pendewasaan hidup SANG PENCIPTA

Kuharap ini ABADI...
Karena disaat indahnya ASA bersanding dengan manisnya HARAP ,
Yang ada hanyalah terang bagi selaksa jiwa-jiwa resah
Pembebasan bagi jiwa-jiwa yang terkukung
Pelabuhan bagi jiwa-jiwa yang lelah
Jika ini mimpi, jangan bangunkan aku!
Aku ingin selamanya begini!
Karena disisimu kini, aku punya arti

Sebuah asa yang tertunda, menanti saatnya menjelma ….
Tanpa kata, tanpa suara, hanya ada KITA dan CINTA ….

Pencarian Itu Akhirnya Selesai Sudah

Pernah suatu ketika,
Pengembara hidup ini begitu lelah, marah dan mengumbar sumpah serapah.
Seakan setiap yang terlewati hanya menyisakan luka yang terus berdarah dan bernanah

Seakan hanya ada ratap, caci, benci, ilusi dan ironi yang merajai,
Merenungi setiap inci gores yang terajam pedih
Kaki ini sudah lelah menapak, Setiap sudut sudah muak terjelajahi,
Mata nanar mencari sekerjap cahaya yang nyata di antara berjuta yang maya
Tapi semua percuma, karena terang itu tak ada disana

Terduduk dalam pasrah dan gundah, dan yang tersisa hanya kata "Cukup Sudah" yang ingin dimateraikan dalam gundukan tanah basah, tempat perhentian terakhir dalam keabadian...

Tetapi disaat ia menyentuh hatinya,
mencoba menambal luka dan serpihan itu dengan apa saja yang ia punya,
sebuah tutur samar terdengar,
"Mengapa tidak kau cari AKU sedari dulu?"
"Mengapa kau begitu teguh berpegang kepada kemanusiaanmu?"
"Lupakah kau bahwa AKu lah yang Maha Tahu?"

Saat itu, hangat menyelusup kedalam kalbu dan memberikan arti baru
"AKU, tidak pernah jauh anak-Ku, sekalipun TIDAK"

Seketika itu juga, tumpul sudah kesombongannya,
dan ia pun menangisi kebahagiaan yang baru saja direngkuhnya.
Ia sudah menemukan yang ia cari…
Kebahagiaan itu sederhana adanya, hanya didalam DIA, dan hanya DIA

BEDEBAH! PERI KELAM INI MERUTUK LAGI! [a divine world of hypocrites]

Dunia yang kudiami sungguh bermuka dua!
Hanya ada batas samar antara nyata dan maya
hitam dan putih
cinta dan nista!


Sempurna sudah sandiwara durjana
Pelengkap ironi pendera jiwa yang berduka


Tertatih Peri Kelam ini melangkah,
Merintih menagisi pedih ….
Menyangsikan semua yang elok terpapar,


Memendam amarah dan sumpah serapah yang menggeliat membakar!
Teronggok membatu di sudut kelu ….
Meregang …. meradang … mengerang ….
Mencoba mengais kumpulan percaya yang terbuang!


BANGSAT!


Belenggu ragu kini mengukung diri lagi ….
Melumpuhkan nadi, mengoyak jauh kedalam sanubari …..
Hanya ada RAPUH yang tertinggal disini …


*finally got sick and tired of believing the world!*

Friday, August 12, 2011

SI BANGSAT YANG BEBAL [a love & hate tragedy of our exes]

tut…tut…

nada tunggu di seberang sana mengisi keheningan masih seperti kemarin,
diangkat hanya untuk dimatikan …
terabaikan dalam sepi dibalik kelamnya malam …
menanti keajaiban itu datang, kala dia putuskan lupakan segala kesumat yang membakar,
menjawab segala kegamangan dan ucapkan, "HALO"

tut….tut…

ditemani kepulan asap rokok yang menggayut masih menanti sesuatu yang tak pasti

si BANGSAT ini memang BEBAL!

"Tidak muakkah kau diacuhkan??!!
Tidak geramkah kau diabaikan?!
Bangun, BODOH! Dia sudah pergi dan tak akan kembali! Jangan lagi MIMPI!"

tut…tut…..dan lagi-lagi tut ……
masih seperti hari yang kemarin, kemarin, kemarin dan kemarinnya lagi …
entah sampai kapan BANGSAT ini akan bertahan dalam penantian

{pick up that goddamn phone, please?}

...Sungguh, Kali Ini Aku Tidak Bisa...



Banyak yang bilang, dunia ini panggung sandiwara
Putih kali ini, hitam kali nanti
Berlakon suci hari ini, berahi esok nanti
Samar sudah batas antara benar dan salah,
"Selama aku untung, perduli setan jika ada orang lain yang buntung"


Berkubang dalam dosa, ah, sudah biasa
Tak ada lagi cap nista  terbeban di pundaknya,
Yang ada hanya tawa lepas bahagia setelah terpenuhi hasratnya
Sekejap lupa bahwa orang-orang tercinta menaruh percaya didalam setiap helaan nafasnya
"Yang penting aku bebas mencinta meski tanpa norma-norma", begitu katanya...


Namun kali ini ada yang berbeda,
Justru disaat dia "butuh", tak lagi ia cari alasan untuk dengarkan tubuhnya mengeluh dan melenguh
Meski napasnya terdengar memburu, berpacu dengan jantungnya yang berdetak; nyaris menggelegak menahan syahwat,
yang mencumbui setiap inci kulitnya yang tanpa penutup aurat;
Bagai gelegar kilat, seketika tersadar kembali ia akan lembutnya kecupan hangat;
yang senantiasa membangunkannya disaat malam serasa tidak bersahabat,
yang setia mendekapnya ketika ia penat untuk sejenak berlindung dari hingar bingar hidup yang semakin jahat
Tergambar lintasan wajah malaikat-malaikat mungilnya di pelupuk matanya dan beranjaklah ia sambil menahan air mata, "Sungguh, kali ini aku tidak bisa",


Berlalu ia di dalam lintasan malam pekat, saksi bisu ia kembali pulang membawa bongkahan rasa tobat,
beserta kerinduan untuk hidup terhormat dan lupakan cacat yang pernah membebat


Ia, seorang janda muda dan ibu beranak dua,
Yang lelah bermain dengan api di dalam dirinya...

*to all single mothers out there, salute! thank you for fighting for us, your children!*

DIMANA OTAKKU? DASAR DUNGU!

Dasar otak DUNGU!

Selalu kebodohan sama yang berulang!
Kenapa harus lebih dulu mulut yang lancang bersuara daripada otak yang bekerja??!!!

Harusnya kopotong saja lidahku sejak dulu agar tidak lagi menyakiti!
Harusnya kusekolahkan lagi otakku agar tidak lagi lamban mencerna!
Atau kugantung saja diriku, agar mati sekalian otakku!

Harusnya kupenggal saja tanganku agar tidak ada lagi yang sakit matanya membaca apa yang terketik olehnya!
DAN... Harusnya kucongkel saja mataku karena toh selama ini ia tidak banyak berguna!
Mata yang sia-sia! Hanya bisa melihat tapi tidak memahami apa yang terbaca!

Penghabisan dari semua keBODOHan ini adalah teraniayanya "dia" yang selama ini memberi cahaya
Hanya bisa berharap… perpisahan bukanlah kesudahannya Karena "Dia" terlalu berharga

...Tahukah Kamu, Aku Cemburu?...

Tahukah kamu, bahwa aku begitu cemburu,
dengan waktu yang begitu cepat berlalu,
berpacu bersama detik, berlari dalam hitungan menit
dan terlarut dalam putaran jam yang lajunya tak mampu kutahan
enggan rasanya tenggelam bersama waktu tanpa ada kamu, dekatku...


Tahukah kamu, kalau aku begitu rindu?
jika aku mampu, ingin aku bekukan waktu, agar bisa bersamamu selama aku mau
tanpa harus berbagi dengan yang lain, hanya untuk aku...


Tahukah kamu aku cemburu?
Sisakan sedikit ruangmu buatku,
Karena aku tahu pasti, tak ada yang bisa gantikan kamu,
tak ada yang bisa begitu rapi mengisi hati selain dirimu,
dan ini adalah satu dari beribu alasan mengapa aku begitu takut, kehilanganmu,
sungguh...

...ambigu...

Jika saja dia tahu, apa yang sedang menari-nari dibenakku
mengapa sejak tadi aku sibuk menata detak jantungku
agar tidak terlihat dimataku bahwa aku; malu...
Jika saja dia tahu, kalau dia begitu berbeda dari semua yang ku tahu
begitu inginnya aku hentikan waktu saat dia ada bersamaku
karena tidak pernah ada kata cukup ketika hadirnya sisakan rindu...


Kalau saja tidak tabu untuk ku katakan "cinta" padamu,
sudah sejak dahulu ingin kuluapkan segala rasa yang menggerogoti setiap inci nadiku
yang mengusik relung kalbu dan membuatku begitu takut kehilanganmu


Jika saja kau tahu begitu inginku teriakkan kau milikku
betapa setiap waktu yang terbagi terbingkaikan rapi disetiap sudut hati
berharap engkaulah yang selama ini kunanti, bagian terhilang yang mampu lengkapi diri...
"aku tidak gila, aku cuma sedang jatuh cinta",
dengan dia yang mampu membuat aku hadapi setiap hari yang terberi...

*hei, ini aku, adakah kau rasa seperti yang ku rasa?*

AKU JALANG, TAPI BUKAN ANJING! {fvck off all pervert!}

HEI LELAKI! Simpan saja BIRAHIMU!
Aku memang membawa resah jiwa di pundakku,
dan sejuta gundah di benakku
Tapi bukan berarti jiwa yang terluka ini mengharap hangat tubuhmu,
mendekap kesunyianku semaumu!
Dan Aku juga bukan ANJING,
yang di musim kawin menunggu untuk ditunggangi!
HEI LELAKI!
Simpan saja NAFSUMU! Karena aku bukanlah BUDAKMU!


{for all the guys out there who think all women are the same - easy to get and easy to throw away-: "middle finger" for each one of you}

...maaf, saya sedang tidak main drama...

Maaf,
jangan lagi datang dengan segala kata tanpa makna
jangan lagi harapkan kutelan segala pengharapan yang dimateraikan diatas ke-iba-an
jangan lagi kau paksakan aku untuk minum dari cawan kebahagiaan yang dipalsukan
aku sedang tidak main drama, sayang...
jadi percuma jika harus beradegan pura-pura, bikin aku mual saja...

Maaf,
jangan lagi kau janjikan kebahagiaan jika semua hanya sekedar kiasan
jangan pula percikkan manis jika pahit yang akhirnya kutelan
aku memang pemimpi, tapi bukan berarti mimpiku bisa kau beli...
dan aku tidak sedang bersandiwara, jadi percuma saja kamu minta aku tertawa ketika hatiku menangis

Maaf,
aku hanya inginkan yang nyata di antara berjuta yang maya
jadilah hitam atau putih dan bukan abu-abu
karena aku benci harus berada diantara ada dan tiada

JANGAN KATAKAN AKU GILA!

JANGAN KATAKAN AKU GILA!
Ketika aku bicara bahwa setiap kita punya hak untuk bahagia!
Tidak ada sejarahnya manusia dikutuk untuk jadi biasa-biasa saja disaat mereka dibekali naluri untuk jadi luar biasa!
Manusia bukan hanya sekedar serpihan debu semesta,
Yang sebentar menguap lalu kemudian mati
Manusia bukan dibuat hanya untuk diakhiri
Bukan pula sengaja dibuahi tanpa sempat menorehkan arti!
Buat apa TUHAN ciptakan mimpi?
Jika IA tidak yakin kalau setiap kita bisa berlari mengejar matahari?

Jika kudengar lagi kau katakan aku gila,
Sebaiknya kau periksakan isi otakmu ke dokter jiwa!
Karena percuma kau hidup tanpa berikan makna bagi mereka yang percaya hadirmu berharga!

"Jangan pernah takut untuk berharap, karena selalu ada jawab disaat rangkaian tanya mengendap; Ingat - TUHAN tidak pernah alpa akan setiap kita yang percaya kepadaNYA"

J A U H (ada apa dengan kita?)

Sayang, Ragamu ada disini … ,
tapi tidak hatimu ….
Seakan ada ruang kosong terbujur diantara kita …
Menyekat dua hati yang saling bertanya:
"Mengapa?"

Terbentur aku pada imaji yang terpapar dihadapan ….
Terseok aku mencoba menggengam hatimu …

Sudah kehabisan kata aku ….
Sudah lelah aku mencoba menerka …
Merangkai jutaan tanya yang menyembul di kepala …

Ada apa dengan kita ?
Apa salah yang kubuat kali ini …. ?

Hanya ada pedih yang terasa kini ….
Mengoyak setiap sendi nurani ….
Mengalirkan hangat yang membasahi pipi …

AH …..
Bukan kata "Tidak Mengapa", yang ingin kudengar...
Karena terkadang tatapan jauh lebih jujur dibanding kata yang terucap …

Maki lah aku … Caci aku kalau kau mau ….
Jangan diam …. Karena kebisuan tidak akan pernah menjadi penyelesaian ….

*so, care to speak now?*

HATRED & BLIND JEALOUSY = LOVE????!!!!

Ketika hanya ada kebencian yang bicara …
Ketika hanya ada tatap mata keangkuhan yang menghujam …
dan ketika hanya ada penghakiman atas nama kebenaran, entah siapa yang harus disalahkan ..

Entah yang mana yang harus kau tunjuk untuk mengenyahkan bara dan angkara yang membakar

entah kepala siapa yang kini harus tertunduk ..
pasrah menanti penghakiman atau mungkin …
kini kedua-duanya yang bermain menjadi hakim …
saling menuding dengan tangan yang satu,
dan tangan yang lain terkepal menahan luapan amarah yang tertunda
WHAT THE FUCK????

Haruskah terus seperti ini ????
Haruskah kita harus terus saling menyakiti ???
Menggores luka yang baru diatas luka yang lainnya??
Menggantikan segala indah rasa yang pernah kita punya,
dan menukarnya dengan sakit yang kita buat sendiri ???

Inikah maumu???


Ribuan air mata tertumpah sudah …

Jutaan kata-kata tercurah sudah …
Tapi tetap tak mampu untuk menyakinkan atau sekedar memberimu rasa aman ..

SUDAH CUKUP !!!!!

LELAH sudah aku dengan caramu …

Dengan semua belenggu yang kau ikat di tanganku ..

Dengan semua rantai yang kau pasang mengitari hatiku …

Aku hanya manusia yang punya satu cinta,

bukan membagikannya untuk berjuta lainnya !!!
Kalau ini tidak cukup baik dan indah untuk meyakinkanmu, aku tidak tau lagi harus berbuat apa

Cukup sudah ...

Jangan bersembunyi dibalik nama CINTA untuk pembenaran atas nama EGO …

Aku mencintaimu,sungguh …

Tapi segala yang aku buat dan lakukan tidak cukup baik dimatamu,
atau hanya sekedar untuk membuatmu percaya,

Maka dengan terpaksa...,

sepertinya kaki ini harus melangkah pergi, darimu ….
dari segala yang kita miliki dan kita bagi … 


*Bang! and you're so dead!*

KDK: Kesempurnaan Dibalik Ketidaksempurnaan

Hei Setan!

Lebih baik Kau cungkil saja mata mu!
Agar tiada lagi yang mampu kau lihat selain kegelapan
yang selama ini memburamkan mata hatimu
Biar sama butanya mata dan hatimu!
Sejauh matamu memandang, hanya ada kebobrokan yang terpampang
Sejauh matamu menilai, hanya ada kekurangan yang kau dapati

Hei dungu!
Tidakkah ada yang mengajarimu bahwa keindahan tidak hanya sekedar kulit pembungkus aurat semata?
Lebih baik telanjang ragamu, daripada bugil hatimu!

Menjauh saja dariku, Laknat!
Tak aku butuhkan otak dangkalmu untuk menilai kedalaman hatiku!
Karena hati yang aku percayai, dan bukannya sekadar elok rupa yang mampu mengelabui!
Simpan saja bualanmu untuk manusia-manusia lain yang bisa kau bodohi
Cukup puas sudah aku miliki Kesempurnaan dibalik Ketidaksempurnaanku


Tuesday, August 9, 2011

...battle over my demon-self... [the war has just begun]

come out...come out wherever you are...
*****
chills running through my vein grasping my cold...
cold heart trying to bleed myself to death just to be sure that I am still alive
*****
come out..come out wherever you are...
*****
my demon-self trying to fill its throne once again
watching me making that stupid old mistakes over and over again and left me scattered when I'm trying to repent
been hiding from my own reflections and hating the one who's looking back at me
*****
come out...come out wherever you are...
*****
oh no, she's coming again this time I'd like to play dead and hoping that she'll stop feeding on me

Monday, August 8, 2011

OTAK MEREKA ADA DI SELANGKANGAN !!!

PERSETAN dengan mereka semua !!!!
Ternyata waktu tidak cukup mampu untuk mendewasakan mereka

Hanya usia saja yang mereka terus tambahkan!
Tapi tidak pemikiran mereka!
BODOH !!!!
Seharusnya ada stempel atas nama "TANGGUNG JAWAB" yang terbeban di pundak mereka,
dan bukannya berpura-pura buta atas apa yang terjadi !!!!

HAI DUNGU !!!!
Tidakkah kalian malu melihat buah cinta kalian mengemis mengais belas kasihan setiap mereka yang melintas
Sedangkan kalian orang tuanya, hanya duduk dan mengepulkan asap rokok, dan bersikap acuh!!!!
Seolah-olah bukan yang lahir dari rahim-mu yang kau paksa bekerja menggantikanmu!

Jalanan bukan tempat mereka !!!
Seharusnya mereka ada dirumah menikmati masa kecil mereka !!!
Seharusnya dongeng indah tentang kehidupan yang kau senandungkan setiap malam menjelang Dan bukannya ironi tentang kerasnya kehidupan yang kau paksakan mereka telan !!!!!
Dimana OTAKMU ??!!!
Apakah otakmu hanya sebatas selangkangan ????!!!
Hanya sebatas mengandung dan melahirkan ???!!!!!

( I wrote this angrily, seeing those poor children under the age of 5, have to struggle between life and death, asking for people’s donation at every traffic light spots, while their parents seating not far from them, only watching and doing nothing. If only I could do something)

KETIKA TANGAN TERENTANG UNTUK MENGGAPAI YANG TAK TERGAPAI

My dear Dark Prince …
Pernahkah menghitung hari-hari kebersamaan yang terbagi selama ini?
Pernahkah menoleh kebelakang dan melihat tapak kaki yang sudah kita bubuhkan sepanjang perjalanan kita?


Pernahkah terpikirkan bahwa semua keindahan yang terpapar harus berakhir sebelum kita sempat mengenang?
Pernahkah terbayangkan kalau kepedihan harus menjadi kesudahannya?


Kita tidak diberi kesempatan untuk memilih Dark …
Takdir lah yang memanggil kita lebih dahulu …
dan akhirnya menorehkan tajam taringnya pada setiap sendi harap yang kita punya


Berdosakah jika aku memilih mimpiku tegak berdiri diatas segala yang takdir tawarkan?
Bersalahkah aku jika aku berpura-pura buta, mengeraskan hatiku dan menulikan telingaku, agar takdir melewatiku?
Apakah aku punya cukup keberanian untuk lantang bersuara dan teriakkan apa mauku?


Namun sayang Dark …
Ternyata sekali lagi aku hanya bisa menyerah .. mengalah dan tertunduk pasrah,
Ketika dengan perihnya ia datang memotong habis semua jalinan mimpi yang kita punya, dan menggantinya dengan jutaan rasa hampa ….


Dark …
Percayakah bila aku katakan bahwa masih akan ada tempat yang tersisa untukmu berdiam disana, di dasar jiwa yang telah terbuahi?
(I Gusti Ngurah Kadek Oka - for the sake of 03.02.07)

VALENTINE’S DAY MASSACRE! : PERSETAN DENGAN HARI KASIH SAYANG

Satu hari dalam almanak ….
Pemuja ‘cinta’ gagap teriakkan asma saint valentine ….
Latah menyadur dan bertutur,
Tanpa pahami esensi yang hakiki ….

Bak epidemi yang menjangkiti,
Semua ramai-ramai memanggul bendera bersulamkan kasih sayang,
Kata yang mereka sendiri tidak pahami dan maknai ……
Aneh….haruskah hari itu begitu dipuja dan digilai?
Haruskah menghambakan diri kepada obsesi dicintai dan mencintai,
Hanya demi satu hari yang tak dimengerti?



Wahai VALENTINE!
Tengok korban-korbanmu!
Lintasan wajah bermuka masam yang meradang karena tidak kau hampiri!
Kenapa panahmu hanya menyentuh mereka yang berparas molek,
Dan mengacuhkan mereka yang berjiwa lebih indah dari apa yang kasat?
Lihatlah mereka yang membusungkan dadanya terbakar ego!
Merasa besar karena nasib berpihak kepada mereka,
Dan menggoreskan pahit kepada jiwa-jiwa yang merutuk ……
Terlupakan …. atau sengaja dilupakan?

Hei VALENTINE!
Kenapa tidak kau coba lebarkan sayapmu,
Rengkuh jiwa-jiwa yang membatu ….
Dekap raga yang membeku, dan alirkan hangatmu …..
Sentuh mereka yang merindu,
Berkati mereka yang tersedu ….
Dan gantikan ratap mereka dengan harapan yang baru

Kasih sayang bukan barang dagangan!
Yang terpampang di etalase-etalase mahal pertokoan
Bukan harga mati yang harus dibeli, hanya untuk satu hari demi pemuasan atau kebanggan diri!
Haruskah keindahan itu dinamai dan dibatasi?
Ada banyak hari dalam almanak … 
Ada jutaan partikel dalam udara yang belum habis kau hirupi

Dan sepanjang nafasmu berhembus,
Selama itulah seharusnya kasuh dan sayang merajai setiap hati …
Dan bukannya sekedar kamufalase berkedok ketulusan, hanya di satu hari ini ….

(persetan dengan hari Valentine! semua palsu… semua semu!)

B I N A L : GAIRAH NAKAL PERI KELAM



Aku bersenggama dalam sunyi ….. 
Berteman imaji liar, rangsang setiap inci tubuh yang birahi
Lucuti penutup auratku! 
Telanjangi dan setubuhi aku!
Sibakkan rambut kemaluanku! Regangkan kakiku!
Beri aku oral aku malam ini!
Biar peluh membanjir, basahi raga yang lama menjanda
Jilati manisku! Hisap sariku!
Bius aku dengan permainanmu!
Buat aku merintih, mengerang …
Buat tubuhku meradang sampai kupanggil namamu dalam tiap desahan ….
Sentuh aku dengan nafsu!
Gagahi aku! Pakai aku! Peras aku!
Jangan biarkan malam ini berlalu tanpa saling mencumbu!
Biar ku nikmati setiap gerakanmu kala kulit telanjang kita beradu …
Mainkan milikmu! Pompa aku dengan kenikmatan!
Muntahkan laharmu dalam liangku!
"Buat aku keluar, sayang …"
Biarkan aku menggelinjang karena hasrat terpuaskan
"ahhh, sayang! aku ORGASME!"
(mimpi binal peri kelam dalam lintasan sepi)