You'll Know Me As...

My photo
Jakarta, Indonesia
Founder of @ProjekMimpi - a reality book and workshop project. Founder of @LenteraMahadaya - a non profit organization for Muallaf / Muslim convert Proud owner of Love Actually Planner @LA_Planner + @Lady Mosh Invaders [Rockin' clothing line for hijabers] @LadyMoshInvader - Twinkle Twinkle(band) Manager @thetwinkstars. Media / Promotion Manager of @KitchenDeath gothic band Jakarta - a rebel. a lover. a dreamer. a believer. a fighter. lately a muallaf. loves writing fiksimini and blogging. an ordinary someone with XTRAordinary dreams. a proud SINGLE mother of one adorable metalhead son \m/ .that i can be a bitch most of the times [err in a positive way I suppose?] .hopelessly romantic ordinary woman - LOOKING FOR that special someone to fill in the 'gap' and help making me whole; again -

Monday, August 8, 2011

OTAK MEREKA ADA DI SELANGKANGAN !!!

PERSETAN dengan mereka semua !!!!
Ternyata waktu tidak cukup mampu untuk mendewasakan mereka

Hanya usia saja yang mereka terus tambahkan!
Tapi tidak pemikiran mereka!
BODOH !!!!
Seharusnya ada stempel atas nama "TANGGUNG JAWAB" yang terbeban di pundak mereka,
dan bukannya berpura-pura buta atas apa yang terjadi !!!!

HAI DUNGU !!!!
Tidakkah kalian malu melihat buah cinta kalian mengemis mengais belas kasihan setiap mereka yang melintas
Sedangkan kalian orang tuanya, hanya duduk dan mengepulkan asap rokok, dan bersikap acuh!!!!
Seolah-olah bukan yang lahir dari rahim-mu yang kau paksa bekerja menggantikanmu!

Jalanan bukan tempat mereka !!!
Seharusnya mereka ada dirumah menikmati masa kecil mereka !!!
Seharusnya dongeng indah tentang kehidupan yang kau senandungkan setiap malam menjelang Dan bukannya ironi tentang kerasnya kehidupan yang kau paksakan mereka telan !!!!!
Dimana OTAKMU ??!!!
Apakah otakmu hanya sebatas selangkangan ????!!!
Hanya sebatas mengandung dan melahirkan ???!!!!!

( I wrote this angrily, seeing those poor children under the age of 5, have to struggle between life and death, asking for people’s donation at every traffic light spots, while their parents seating not far from them, only watching and doing nothing. If only I could do something)

KETIKA TANGAN TERENTANG UNTUK MENGGAPAI YANG TAK TERGAPAI

My dear Dark Prince …
Pernahkah menghitung hari-hari kebersamaan yang terbagi selama ini?
Pernahkah menoleh kebelakang dan melihat tapak kaki yang sudah kita bubuhkan sepanjang perjalanan kita?


Pernahkah terpikirkan bahwa semua keindahan yang terpapar harus berakhir sebelum kita sempat mengenang?
Pernahkah terbayangkan kalau kepedihan harus menjadi kesudahannya?


Kita tidak diberi kesempatan untuk memilih Dark …
Takdir lah yang memanggil kita lebih dahulu …
dan akhirnya menorehkan tajam taringnya pada setiap sendi harap yang kita punya


Berdosakah jika aku memilih mimpiku tegak berdiri diatas segala yang takdir tawarkan?
Bersalahkah aku jika aku berpura-pura buta, mengeraskan hatiku dan menulikan telingaku, agar takdir melewatiku?
Apakah aku punya cukup keberanian untuk lantang bersuara dan teriakkan apa mauku?


Namun sayang Dark …
Ternyata sekali lagi aku hanya bisa menyerah .. mengalah dan tertunduk pasrah,
Ketika dengan perihnya ia datang memotong habis semua jalinan mimpi yang kita punya, dan menggantinya dengan jutaan rasa hampa ….


Dark …
Percayakah bila aku katakan bahwa masih akan ada tempat yang tersisa untukmu berdiam disana, di dasar jiwa yang telah terbuahi?
(I Gusti Ngurah Kadek Oka - for the sake of 03.02.07)

VALENTINE’S DAY MASSACRE! : PERSETAN DENGAN HARI KASIH SAYANG

Satu hari dalam almanak ….
Pemuja ‘cinta’ gagap teriakkan asma saint valentine ….
Latah menyadur dan bertutur,
Tanpa pahami esensi yang hakiki ….

Bak epidemi yang menjangkiti,
Semua ramai-ramai memanggul bendera bersulamkan kasih sayang,
Kata yang mereka sendiri tidak pahami dan maknai ……
Aneh….haruskah hari itu begitu dipuja dan digilai?
Haruskah menghambakan diri kepada obsesi dicintai dan mencintai,
Hanya demi satu hari yang tak dimengerti?



Wahai VALENTINE!
Tengok korban-korbanmu!
Lintasan wajah bermuka masam yang meradang karena tidak kau hampiri!
Kenapa panahmu hanya menyentuh mereka yang berparas molek,
Dan mengacuhkan mereka yang berjiwa lebih indah dari apa yang kasat?
Lihatlah mereka yang membusungkan dadanya terbakar ego!
Merasa besar karena nasib berpihak kepada mereka,
Dan menggoreskan pahit kepada jiwa-jiwa yang merutuk ……
Terlupakan …. atau sengaja dilupakan?

Hei VALENTINE!
Kenapa tidak kau coba lebarkan sayapmu,
Rengkuh jiwa-jiwa yang membatu ….
Dekap raga yang membeku, dan alirkan hangatmu …..
Sentuh mereka yang merindu,
Berkati mereka yang tersedu ….
Dan gantikan ratap mereka dengan harapan yang baru

Kasih sayang bukan barang dagangan!
Yang terpampang di etalase-etalase mahal pertokoan
Bukan harga mati yang harus dibeli, hanya untuk satu hari demi pemuasan atau kebanggan diri!
Haruskah keindahan itu dinamai dan dibatasi?
Ada banyak hari dalam almanak … 
Ada jutaan partikel dalam udara yang belum habis kau hirupi

Dan sepanjang nafasmu berhembus,
Selama itulah seharusnya kasuh dan sayang merajai setiap hati …
Dan bukannya sekedar kamufalase berkedok ketulusan, hanya di satu hari ini ….

(persetan dengan hari Valentine! semua palsu… semua semu!)

B I N A L : GAIRAH NAKAL PERI KELAM



Aku bersenggama dalam sunyi ….. 
Berteman imaji liar, rangsang setiap inci tubuh yang birahi
Lucuti penutup auratku! 
Telanjangi dan setubuhi aku!
Sibakkan rambut kemaluanku! Regangkan kakiku!
Beri aku oral aku malam ini!
Biar peluh membanjir, basahi raga yang lama menjanda
Jilati manisku! Hisap sariku!
Bius aku dengan permainanmu!
Buat aku merintih, mengerang …
Buat tubuhku meradang sampai kupanggil namamu dalam tiap desahan ….
Sentuh aku dengan nafsu!
Gagahi aku! Pakai aku! Peras aku!
Jangan biarkan malam ini berlalu tanpa saling mencumbu!
Biar ku nikmati setiap gerakanmu kala kulit telanjang kita beradu …
Mainkan milikmu! Pompa aku dengan kenikmatan!
Muntahkan laharmu dalam liangku!
"Buat aku keluar, sayang …"
Biarkan aku menggelinjang karena hasrat terpuaskan
"ahhh, sayang! aku ORGASME!"
(mimpi binal peri kelam dalam lintasan sepi)