Satu hari dalam almanak ….
Pemuja ‘cinta’ gagap teriakkan asma saint valentine ….
Latah menyadur dan bertutur,
Tanpa pahami esensi yang hakiki ….
Bak epidemi yang menjangkiti,
Semua ramai-ramai memanggul bendera bersulamkan kasih sayang,
Kata yang mereka sendiri tidak pahami dan maknai ……
Aneh….haruskah hari itu begitu dipuja dan digilai?
Haruskah menghambakan diri kepada obsesi dicintai dan mencintai,
Hanya demi satu hari yang tak dimengerti?
Wahai VALENTINE!
Tengok korban-korbanmu!
Lintasan wajah bermuka masam yang meradang karena tidak kau hampiri!
Kenapa panahmu hanya menyentuh mereka yang berparas molek,
Dan mengacuhkan mereka yang berjiwa lebih indah dari apa yang kasat?
Lihatlah mereka yang membusungkan dadanya terbakar ego!
Merasa besar karena nasib berpihak kepada mereka,
Dan menggoreskan pahit kepada jiwa-jiwa yang merutuk ……
Terlupakan …. atau sengaja dilupakan?
Hei VALENTINE!
Kenapa tidak kau coba lebarkan sayapmu,
Rengkuh jiwa-jiwa yang membatu ….
Dekap raga yang membeku, dan alirkan hangatmu …..
Sentuh mereka yang merindu,
Berkati mereka yang tersedu ….
Dan gantikan ratap mereka dengan harapan yang baru
Kasih sayang bukan barang dagangan!
Yang terpampang di etalase-etalase mahal pertokoan
Bukan harga mati yang harus dibeli, hanya untuk satu hari demi pemuasan atau kebanggan diri!
Haruskah keindahan itu dinamai dan dibatasi?
Ada banyak hari dalam almanak …
Ada jutaan partikel dalam udara yang belum habis kau hirupi
Dan sepanjang nafasmu berhembus,
Selama itulah seharusnya kasuh dan sayang merajai setiap hati …
Dan bukannya sekedar kamufalase berkedok ketulusan, hanya di satu hari ini ….
(persetan dengan hari Valentine! semua palsu… semua semu!)
No comments:
Post a Comment